Xiaomi Ambil Alih Proyek Gigacasting Usai Tesla Umumkan Mundur

BEIJING – Setelah Tesla mengumumkan akan menghentikan tahapan pengembangan Gigacasting generasi kedua, Xiaomi mengambil langkah berbeda dengan memperkenalkan mesin gigacasting terbaru dia yang dimaksud digunakan untuk memproduksi model SU7.

Seperti dilansir dari SCMP, Kamis (23/5/2025), Xiaomi mengklaim perusahaannya merupakan satu-satunya perusahaan lokal yang digunakan memadukan teknologi “die cast alloy” juga “large die casting”.

Dari perspektif langkah-langkah manufaktur, menggabungkan semua komponen kecil di satu mesin serta satu langkah-langkah akan meningkatkan kekakuan sasis lalu menghemat ruang pabrik

Cara ini juga akan memunculkan jaringan 17% lebih tinggi ringan kemudian melanjutkan jarak tempuh mobil listrik. Dalam video komersial barunya, Xiaomi memperlihatkan mesin gigacasting dengan kode 9100T (menunjukkan gaya penjepitan tonase mesin tersebut) yang dimaksud mampu mereduksi 72 komponen yang tersebut sebelumnya dari proses stamping lalu pengelasan berubah menjadi 1 komponen besar.

Proses gigacasting ini mampu mengempiskan 840 titik pengelasan juga menghemat waktu hingga 45%. Selain meningkatkan kekuatan platform, rute ini juga menghasilkan mobil listrik berubah jadi tambahan senyap sebesar 2dB.

Namun serangkaian ini juga dikritik akibat platformnya sulit diperbaiki apabila berlangsung kecelakaan yang mana menyebabkan seluruh mobil “hilang total”.

Namun Xiaomi mengecam klaim yang dimaksud dengan desain anti kecelakaan sehingga kehancuran akibat benturan pelan kemudian sedang bukan merobohkan kendaraan kemudian hanya saja beberapa komponen belaka yang dimaksud diperlukan diganti.

Tim R&D Xiaomi berhasil menghasilkan kembali sekitar 11 paten desain baru untuk sistem gigacasting merek di antaranya pengenalan fasilitas kecerdasan buatan untuk mengontrol parameter kualitas komponen yang digunakan dihasilkan mesin gigacasting.

Pabrik Xiaomi yang digunakan digunakan untuk memproduksi kendaraan SU7 juga dirancang dengan ciri otomatisasi penuh, mampu memproduksi 40 kendaraan pada waktu satu jam atau 76 detik untuk sebuah mobil.

Terdapat 700 robot yang dimaksud digunakan juga 181 robot yang digunakan sepenuhnya otomatis yang tersebut akan mengirimkan komponen yang mana telah lama diselesaikan oleh “mesin stamping”

Robot yang digunakan sepenuhnya otomatis atau AMR (automated mobile robot) akan menggunakan Lidar sebagai sistem pelacakan untuk bergerak di dalam di pabrik.

Untuk pengendalian kualitas produksi, Xiaomi juga menggunakan sistem x-ray otomatis untuk memeriksa keakuratan hasil produksi mesin dengan tingkat 99,9%.

Artikel ini disadur dari Xiaomi Ambil Alih Proyek Gigacasting Usai Tesla Umumkan Mundur