Waspada Penyakit Ini adalah Tidak Bergejala tapi Mematikan

JAKARTA – Hipertensi atau tekanan darah besar , dikenal sebagai silent killer oleh sebab itu kerap kali tidak ada menunjukkan gejala yang digunakan jelas, tetapi dapat menyebabkan komplikasi kritis lalu mematikan apabila tak diobati. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskular yang digunakan mempengaruhi jutaan khalayak ke seluruh dunia.

Hipertensi adalah situasi di dalam mana tekanan darah terhadap dinding arteri meningkat secara terus-menerus. Tekanan darah diukur dengan dua angka: tekanan sistolik (tekanan ketika jantung memompa darah) kemudian tekanan diastolik (tekanan ketika jantung beristirahat antara pemompaan).

Dilansir dari Mayo Clinic, Hari Sabtu (20/7/2024), tekanan darah normal adalah ke bawah 120/80 mmHg. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya tegas di berhadapan dengan 130/80 mmHg.

Salah satu alasan utama mengapa hipertensi disebut silent killer adalah dikarenakan sejumlah warga bukan menyadari bahwa mereka itu mengidapnya. Hipertensi kerap tidak ada menunjukkan gejala yang tersebut jelas sampai keadaan yang dimaksud mencapai tahap lanjut atau menyebabkan komplikasi serius.

Faktor Risiko Hipertensi

Beberapa penduduk mungkin saja mengalami sakit kepala, pusing, atau mimisan. Namun, gejala ini tiada spesifik kemudian kerap diabaikan atau dianggap sebagai akibat dari stres atau kelelahan.

Ada beberapa faktor yang digunakan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi, antara lain:

1. Usia: Risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia.
2. Gaya Hidup: Pola makan tinggi garam, konsumsi alkohol berlebihan, dan juga kurangnya aktivitas fisik.
3. Keturunan: Riwayat keluarga dengan hipertensi.
4. Berat Badan: Kelebihan berat badan atau obesitas.
5. Kondisi Medis: Penyakit seperti penyakit kencing manis serta penyakit perih kronis.

Komplikasi Hipertensi

Artikel ini disadur dari Waspada Penyakit Ini Tidak Bergejala tapi Mematikan