Aleix Espargaro berandai-andai perihal kelompok impiannya jikalau berubah jadi manager pasukan ke MotoGP . Dia ingin menggabungkan atlet sepeda yang tersebut sedang naik daun serta rider masa depan yakni Jorge Martin lalu Pedro Acosta.
Espargaro sedang di persimpangan di dalam pengujung kariernya. Pembalap kawakan Aprilia Racing kemungkinan masih bisa jadi membarui masa baktinya dengan Aprilia atau memutuskan pensiun di akhir musim ini.
Bagaimanapun keputusannya nanti, peserta balap berusia 34 tahun itu sudah pernah menasbihkan namanya sebagai sosok yang dimaksud sangat berpengaruh untuk Aprilia. Dia telah lama membantu pasukan pabrikan Noale berkembang, dari sebuah grup semenjana bermetamorfosis menjadi pasukan dengan motor pemenang.
Di samping itu, setidaknya Espargaro juga sudah pernah mengungguli tiga balapan MotoGP dengan Aprilia yang tersebut merupakan prestasi tertinggi di kariernya. Jadi, tak ada yang mana harus disesalkan di karier panjangnya di dalam kelas utama.
Espargaro pun mengungkapkan apa yang dimaksud bisa saja diwujudkan pada hidupnya pasca pensiun sebagai atlet sepeda MotoGP. Salah satunya adalah berubah menjadi manager atau pemilik pasukan pada MotoGP. Dia pun memiliki pasukan Impian yang digunakan berisikan dua talenta hebat pada waktu ini yaitu Jorge Martin juga Pedro Acosta.
“Jika saya adalah bos tim, akan jelas bagi saya apa yang tersebut harus saya lakukan. Keutamaan pertama adalah mengamankan Pedro Acosta,” kata Espargaro dilansir dari Speedweek, Mulai Pekan (20/5/2024).
“Tidak ada keraguan di benak saya bahwa dialah pemilik masa depan. Jika Anda berpikir ke depan, Anda tidaklah dapat menciptakan rencana tanpa Pedro Acosta. Dia akan berperan pada 10 hingga 12 tahun ke depan. Itu pasti – Pedro akan berada pada tim saya,” tambahnya.
“Dalam hal siapa yang dimaksud berubah jadi nomor 1 ketika ini pada hal kecepatan, Jorge Martin. Potensinya untuk meraih kemenangan balapan, konsistensinya, kemudian kegigihannya menjadikannya atlet sepeda terkuat bagi saya ketika ini. Jadi, tim impian saya, jikalau ada yang mana ingin saya katakan, Pedro Acosta serta Jorge Martin, pastinya,” tuturnya.
Setelah berubah menjadi runner up tahun lalu, Martin sendiri pada waktu ini duduk di puncak klasemen sementara MotoGP 2024 dengan raihan 129 poin. Dia unggul 38 poin menghadapi rival terdekatnya yang juga sang juara bertahan, Francesco Bagnaia.
Sedangkan Acosta, tampil luar biasa dalam awal musim debutnya di dalam kelas utama dengan menduduki peringkat enam dengan raihan 73 poin. Dia berada dua tingkat dalam berhadapan dengan Espargaro dengan keunggulan 22 poin.
Artikel ini disadur dari Tim Impian Aleix Espargaro Andai Jadi Manajer MotoGP: Pedro Acosta dan Jorge Martin Jadi Pembalapnya