JAKARTA – Keju dinilai dapat membantu menurunkan tekanan darah kemudian meningkatkan testosteron yang dimaksud pada gilirannya membantu menghurangi risiko mendengkur pada waktu malam hari.
Pada peneliti yang digunakan dipublikasikan jurnal Sleep Medicine, makan keju sebelum tidur dapat menghurangi risiko mendengkur pada hampir 30% tindakan hukum ini.
Dikutip mirror, para ahli mengklaim makan tambahan banyak keju sanggup bermetamorfosis menjadi senjata rahasia berperang melawan dengkuran, meskipun kepercayaan umum bahwa camilan keju di dalam waktu malam hari dapat memperburuk keadaan.
Sebuah studi yang mana melibatkan 400.000 warga Inggris ini sudah mengungkap bahwa makan keju secara teratur dapat mengempiskan risiko apnea tidur hampir sepertiga – yang tersebut banyak menyebabkan dengkuran keras kemudian mengganggu.
Penelitian telah terjadi menghubungkan ‘asupan keju yang mana lebih lanjut besar dengan kemungkinan yang dimaksud lebih banyak rendah terkena apnea tidur’ pada 28% kasus.
Apnea tidur merupakan gangguan mental tidur yang mana umum terbentuk dan juga telah terjadi didiagnosis pada hampir satu miliar pendatang ke seluruh dunia.
Bentuk yang mana paling umum, obstructive sleep apnoea (OSA), menyebabkan dinding tenggorokan mengendur serta menyempit atau menghentikan selama beberapa detik pada waktu tidur.
Pasien apnea tidur akan berhenti bernapas sesaat yang tersebut menyebabkan dengkuran keras ketika merekan mengatur napas.
Diperkirakan hingga 3,9 jt khalayak di dalam Inggris menderita OSA sedang atau berat, walaupun kondisi ini dianggap kurang terdiagnosis.
Artikel ini disadur dari Studi: Keju Bisa Jadi Senjata Rahasia Melawan Dengkuran Keras