JAKARTA – Organisasi mafia khas Negeri Sakura Yakuza yang mana selama ini ditakuti umum ternyata beralih melakukan tindakan kriminal, salah satunya mencuri kartu Pokemon.
Meski kartu Pokemon nilainya mulai merangkak naik, citra Yakuza agak tercoreng akibat ulah seseorang pemimpinnya. Pria yang dimaksud ditangkap dalam dekat Tokyo pada April 2024 setelah itu sebab dicurigai mencuri kartu Pokemon.
Yakuza dulu beroperasi ke kantor-kantor yang tersebut sangat terlihat. Seringkali terdapat tanda pada luar pintu serta simbol perdagangan, seperti lentera atau pedang yang terlihat melalui jendela. Dalam film serta komik, merekan banyak digambarkan sebagai penjahat bangsawan yang mana mempunyai kode kehormatan. Acara khas merekan meliputi pemerasan, perjudian, prostitusi, penyelundupan senjata, perdagangan narkoba, dan juga pembiayaan konstruksi.
The Independent, Rabu (29/5/2024) menyampaikan pihak kepolisian Jepun mulai merasakan inovasi Yakuza sejak beberapa tahun lalu. Saat itu mulai bermunculan kelompok-kelompok yang tersebut tak terkoordinasi serta tidaklah mempunyai jejaring yang baik antarkelompok alias tiada solid. Polisi mengumumkan mereka Tokuryu.
Tokuryu diidentifikasi sebagai gangster anonim dan juga pemuda melek teknologi yang dimaksud dipekerjakan untuk tugas tertentu. Mereka kerap berkolaborasi dengan Yakuza juga mempersulit penyelidikan polisi.
Departemen Kepolisian Metropolitan pada waktu ini sedang menyelidiki enam tersangka, sebagian besar berusia 20-an juga 30-an. Mereka ditengarai direkrut melalui media sosial untuk membunuh, mengangkut, juga membakar jenazah pasangan lansia pada tepi Sungai Nasu. “Ini adalah kejahatan paruh waktu,” kata Taihei Ogawa, mantan detektif polisi lalu analis kejahatan, di sebuah acara bincang-bincang online.
Badan Kepolisian Nasional menganalisa, total anggota Yakuza merosot menjadi 20.400 pada tahun lalu, atau turun berubah jadi sepertiga dari jumlah agregat sebelumnya. Penurunan yang dimaksud disebabkan terbitnya undang-undang yang mana bertujuan memerangi kejahatan terorganisir. Peraturan ini menyebabkan pembatasan kemampuan anggota kelompok tertentu untuk membuka akun bank, menyewa apartemen, membeli telepon seluler, di antaranya larangan seperti mengambil asuransi.
Pada Desember 2022, pemerintah Daerah Perkotaan Fukuoka menghentikan kantor yang dijalankan oleh cabang geng Kobe Yamaguchi-gumi di dekat sekolah dasar serta sekolah menengah pertama, dan juga memohon perintah pengadilan untuk menghapusnya dari jalan enam bulan kemudian.
Para ahli mengutarakan penuaan anggota Yakuza serta kesulitan kegiatan ekonomi juga menghambat aktivitas sindikat tersebut. Berdasarkam data polisi, jumlah keseluruhan anggota Yakuza yang dimaksud ditangkap turun berubah jadi 9.610 pada 2023, dibandingkan 22.495 pada tahun 2014.
Artikel ini disadur dari Receh, Ketika Yakuza Curi Kartu Pokemon