JAKARTA – PSSI ternyata telah lama mempunyai langkah khusus untuk melindungi pemain Tim Nasional (Timnas) Nusantara dari bully netizen ke media sosial. Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga , menyampaikan kalau mereka akan melakukan kerja sejenis dengan Meta yang mana merupakan perusahaan pemilik Facebook, juga Instagram, dan juga merangkul pemerintah (Kominfo).
Tak dapat dipungkiri bahwa cukup banyak netizen yang digunakan kerap melakukan bully untuk pemain Timnas Indonesia. Salah satu contohnya bully-an untuk Marselino Ferdinan yang muncul beberapa waktu kemudian pada waktu berjuang bersatu Skuad Garuda Muda. Netizen menyorot performa pemain berusia 19 tahun itu oleh sebab itu dinilai bermain terlalu serakah ke beberapa pertandingan.
Tentunya, situasi ini akan mengganggu mental pemain. PSSI pun sadar akan hal itu. Oleh karenanya, Arya mengungkapkan bahwa PSSI sejatinya telah mempunyai konsep untuk melindungi para pemain Timnas Negara Indonesia pada semua level.
“Sebenarnya sebulan-dua bulan ini kami sudah ada punya konsep mengenai pemeliharaan terhadap pemain serta pelaku sepak bola,” kata Arya ke GBK Arena pada Hari Sabtu (11/5/2024) kemarin.
“Dimana ternyata bully-an terhadap sepak bola, pemain sepak bola bahkan yang digunakan terbaru adalah bagaimana tindakan-tindakan rasisme yang dikerjakan oleh netizen, saya tiada mau ngomong supporter loh, oleh sebab itu supporter ini kan yang dimaksud memang benar beliau adalah masuk ke lapangan beliau pergi ke lapangan, ia nonton di dalam lapangan, kemudian beliau juga support dengan beraneka cara tapi kalau netizen kami tidaklah tahu ya sejumlah banget,” sambungnya.
Arya mengungkapkan, PSSI akan melakukan kerja serupa secara langsung dengan pihak-pihak terkait seperti Meta dan juga Kominfo. Terlebih perkara bully tidaklah semata-mata berjalan pada pemain Timnas Nusantara saja. Yang terbaru, padat netizen yang digunakan melakukan aksi rasis untuk pemain juga federasi sepak bola Guinea, buntut dari kekalahan Skuad Garuda Muda di perebutan tiket terakhir Olimpiade Paris 2024.
“Kami akan melakukan kerja sebanding dengan Meta, kemudian TikTok, kemudian Youtube, kemudian juga Kominfo, lalu juga nanti Kepolisian supaya kami punya aturan-aturan regulasi mengenai bagaimana proteksi terhadap pemain itu,” ungkap Arya.
“Sampai nanti misalnya kita dapat memberikan usulan untuk Meta misalnya atau tiktok apa semua, atau Twitter untuk akun-akun yang mana mengeluarkan rasisme juga sebagainya itu bisa jadi di-block oleh Meta atau apapun yang tersebut lainnya gitu, yang tersebut program lainnya. Ini adalah yang kami lakukan untuk merawat serta melindungi pemain lalu juga terhadap negara-negara lain,” lanjutnya.
Pria yang tersebut juga berubah jadi staf khusus BUMN itu sangat jengkel dengan perilaku netizen Indonesi yang digunakan melakukan aksi rasis seperti itu. Arya tidak ada ingin mengamati aksi seperti ini berjalan lagi pada masa mendatang.
“Ini cukup memalukan ya, lantaran ini berbahaya juga bahwa ternyata pendatang Indonesi rasis. Sejak kapan kita jadi rasis gitu? Baru kali ini berjalan gitu, juga itu sangat jelek lah bagi semua dan juga ini kami akan jadi berbalik dari sesuatu yang tersebut positif supaya tidak ada ada lagi tindakan-tindakan yang seperti ini,” tandas Arya.
Artikel ini disadur dari PSSI Takut Pemain Timnas Indonesia Dihujat Netizen: Kami Kerja Sama dengan Meta