Perokok Berisiko Terkena Kanker Kandung Kemih 6 Kali Lipat

JAKARTA – Baru-baru ini ramai orang dokter urologi dalam Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang mana membagikan pengalamannya ketika menangani sejumlah pasien pengidap karsinoma kandung kemih. Dokter bernama Akhada Maulana itu menyebut, rata-rata pasien pengidap neoplasma kandung kemih yang digunakan ia tangani adalah perokok berpartisipasi dengan kisaran usia 30 hingga 40 tahun.

Dokter Akhada menceritakan pengalamannya itu lewat sebuah thread yang tersebut dibagikan dalam akun X miliknya.

“Bismillaah…Akhir2 ini sy banyak menangani tindakan hukum tumor ganas kandung kemih. Yang memproduksi sedih adalah sebagian pasien masih muda (30-40 an tahun),” ujar dr. Akhada melalui akun X @akhadam77.

“Mayoritas tentu adalah perokok,” imbuhnya.


Dokter Akhada lantas mengungkapkan, perokok memang sebenarnya miliki risiko lebih lanjut besar terkena tumor ganas kandung kemih, bahkan hingga 3-6 kali lipat.

“Karena pribadi perokok mempunyai risiko terkena karsinoma kandung kemih 3-6 kali lebih tinggi besar daripada non perokok,” ungkapnya.

Selain itu, Wadir Yanmed RS Universitas Mataram NTB itu juga menyampaikan bahwa sekitar 50 hingga 60 persen perkara karsinoma kandung kemih kerap berkaitan dengan kebiasaan merokok.

“Dan 50%-60% persoalan hukum neoplasma kandung kemih baru berkaitan dgn rokok. So bagi teman2 pemuda yang tersebut masih merokok. Just stop smoking. Any kind of smoking. Be safe,” tuturnya.

Dokter Akhada juga menjelaskan beberapa ciri karsinoma kandung kemih. Salah satunya adalah ketika urine tampak bercampur dengan darah bahkan yang digunakan telah terjadi berbentuk gumpalan.

“Apa sih ciri2 karsinoma kandung kemih… Mayoritas (nyaris 100 %) adalah kencing bercampur darah atau gumpalan darah kayak jelly or cendol (bisa merah atau hitam), lalu bukan disertai nyeri,” ungkapnya.

“Pasien bisa saja mengeluh nyeri bila gumpalan darah yang disebutkan menyumbat aliran kencing. Dan kencing darah yang disebutkan kambuh2an. Anda harus curiga itu karsinoma kandung kemih. Apalagi kalau tdk nyeri. Minimal dikerjakan usg urologi,” sambungnya.

Bahkan, di beberapa kasus, neoplasma kandung kemih tidaklah menunjukkan gejala nyeri serta inovasi warna urine ketika penderita sedang buang air kecil. Sehingga, dr. Akhada menyarankan agar orang-orang dengan risiko tumor ganas kandung kemih sering-sering memeriksakan diri ke dokter urologi.

“Sebagian kecil pasien mengeluh nyeri ketika kencing. Bahkan ada yg tdk berdarah, tp ya sangat langka,” pungkasnya.

Artikel ini disadur dari Perokok Berisiko Terkena Kanker Kandung Kemih 6 Kali Lipat