PARIS – eksekutif melalui Menteri Koordinator Area Perekonomian Airlangga Hartarto menerima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD Tanah Air pada membuka Pertemuan Level Menteri OECD ke Paris Prancis, Kamis (2/5/2024). Adapun prosesi yang dimaksud menandakan langkah-langkah lebih lanjut lanjut dari tahapan bergabungnya Negara Indonesia di OECD.
Proses aksesi ini sejalan dengan upaya Nusantara meningkatkan kolaborasi dengan seluruh anggota OECD. Kerja sebanding kedua pihak secara erat di serangkaian aksesi bertujuan untuk memungkinkan kebijakan lebih lanjut baik untuk hidup yang digunakan lebih lanjut baik, sebagaimana moto OECD “Better Policies for Better Lives”.
“Dengan mewakili 80% perdagangan serta penanaman modal dunia, keanggotaan serta standar OECD sangat penting untuk menjamin perekonomian global yang digunakan inklusif dan juga berkelanjutan,” ujar Airlangga pada sambutannya saat serangkaian serah terima tersebut.
“Menjadi anggota OECD memungkinkan Tanah Air menguatkan komitmen konstitusionalnya untuk berpartisipasi pada tatanan dunia, untuk memajukan kebebasan, perdamaian abadi, kemudian keadilan sosial,” sambung Ketua Umum Partai Golkar ini.
Dengan bergabungnya Indonesia, ketika ini terdapat 7 negara dengan status kandidat aksesi, yakni Argentina, Brazil, Bulgaria, Indonesia, Kroasia, Peru, serta Rumania. Hubungan Nusantara kemudian OECD telah dilakukan berlangsung sejak 2007, di mana Tanah Air bergabung berubah menjadi mitra kunci OECD.
OECD telah lama bermetamorfosis menjadi mitra strategis Tanah Air di penyempurnaan kebijakan dan juga standar, baik bagi masyarakat, tata kelola pemerintahan, hingga dunia usaha.
Turut hadir menyaksikan serah terima peta jalan keanggotaan Indonesi sama-sama Airlangga yakni Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Sekretaris Kementerian Koordinator Sektor Perekonomian, Deputi Lingkup Kesepahaman Kerja Sama Internasional Kemenko Perekonomian, serta Duta Besar RI untuk Prancis, Andorra, Monako, juga Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO.
Artikel ini disadur dari Indonesia Perkuat Komitmen Konstitusional Berpartisipasi dalam Tatanan Dunia