JAKARTA – Pembesaran prostat jinak atau yang dimaksud juga dikenal dengan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah status pada saat kelenjar prostat mengalami pembesaran. Kondisi ini dapat menyebabkan aliran urine berubah menjadi bukan lancar dan juga terasa tidak ada tuntas saat buang air kecil.
Kondisi ini umumnya dialami oleh pria dengan usia 50 tahun ke atas. Namun berdasarkan data dari Perkumpulan Urologi Tanah Air tahun 2015, penyakit pembesaran prostat jinak berjalan pada sekitar 70 persen pada pria pada melawan usia 60 tahun.
Bahkan jumlah keseluruhan kasusnya terus meningkat hingga 90 persen pada pria berusia ke melawan 80 tahun. Salah satu prosedur penyembuhan untuk membantu mengobati pembesaran prostat Jinak yaitu dengan Tindakan Rezum atau Terapi Uap Air.
Dokter Spesialis Urologi Primaya Hospital PGI Cikini, dr. Egi E. Manuputty mengungkap bahwa tindakan Rezum ini bisa jadi membantu para penderita pembesaran prostat jinak dengan membuka sumbatan kemudian menurunkan ukuran jaringan prostat akibat BPH.
“Tindakan Rezum merupakan tindakan invasif minimal untuk penderita BPH. Tindakan ini dapat memperbaiki keluhan, membuka sumbatan lalu menghurangi ukuran jaringan prostat akibat BPH, sesuai untuk ukuran prostat tambahan dari 30 ml,” kata dr. Egi, diambil dari siaran pers Primaya Hospital PGI Cikini, Hari Sabtu (18/5/2024).
Artikel ini disadur dari Mengenal Rezum, Terapi Uap Air untuk Mengatasi Pembesaran Prostat Jinak