Barcelona serta Paris Saint-Germain (PSG) memilih untuk memboikot wawancara dengan stasiun televisi Spanyol, Movistar, menyusul komentar berbau rasis yang dimaksud dilontarkan oleh komentator mereka, German Burgos, terhadap bintang muda Barcelona, Lamine Yamal.
Kejadian ini berawal pada waktu Yamal ditampilkan di preview pertandingan oleh Movistar sebelum laga babak pertama putaran perempat final Turnamen Champions 2023/2024 antara Barcelona lalu PSG. Burgos kemudian menyahut dengan komentar yang digunakan bukan pantas, mengarah pada asal-usul etnis Yamal.
Burgos mengatakan, “Jika sepak bola tiada berhasil, beliau akan berakhir di dalam lampu tak lama kemudian lintas,” yang digunakan secara jelas merujuk pada stereotip rasial. Setelah kontroversi tersebut, Burgos kemudian memohonkan maaf secara terbuka terhadap Yamal, mengklaim bahwa komentarnya bukan bermaksud menyakiti siapapun.
Meskipun permintaan maaf itu disampaikan, Barcelona serta PSG memutuskan untuk bersikap tegas dengan memboikot wawancara dengan Movistar. Para pemain kemudian ahli dari kedua kelompok menolak untuk menjawab pertanyaan dari stasiun TV tersebut.
Presenter Movistar, Ricardo Sierra, memberikan penjelasan untuk pemirsa tentang tindakan Barcelona juga PSG untuk bukan hadir pada acara wawancara. Persaingan antara kedua kelompok permanen berlanjut, dengan putaran kedua perempat final Kejuaraan Champions yang dijadwalkan berlangsung ke markas Barcelona, Stadion Olimpiade Lluis Companys, pada Rabu (17/4/2024) mendatang.
Artikel ini disadur dari Lamine Yamal Jadi Korban Rasisme, Barcelona dan PSG Boikot Stasiun Televisi Spanyol