Kesalahan Fatal Pemotor: Menaruh Jari Terus dalam Tuas Rem Bisa Berakibat Fatal

JAKARTA – Pengereman berubah jadi komponen penting pada kendaraan beroda dua motor yang tersebut digunakan untuk memperlambat laju kendaraan. Tapi, ada bahaya yang tersebut mengintai jikalau terus menerus menaruh jari pada tuas rem.

Pengendara kendaraan beroda dua motor menempatkan jari tangan pada tuas rem depan tujuan agar lebih besar sigap di melakukan pengereman.
Namun, hal yang disebutkan justru mampu meningkatkan risiko kecelakaan lalu dapat memproduksi kampas rem lebih besar cepat aus.

“Benar, tapi otak cenderung akan memberi sinyal refleks untuk mengerem sekuatnya bila ada peluang bahaya ke jalan. Misalnya warga menyeberang sembarang,” kata Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Agus Sani pada keterangan tertulis.

Lebih lanjut, Agus Sani mengungkapkan prospek kecelakaan dapat meningkat apabila pengendara panik dan juga menekan tuas rem depan dengan kuat. Hal ini disebabkan tuas gas yang dimaksud belum tertutup sepenuhnya, sementara pengendara telah menekan tuas rem.

“Dalam kondisi panik, ada kemungkinan tuas gas belum tertutup penuh. Di ketika bersamaan, jari tangan kanan telah refleks menyita perhatian tuas rem. Maka, hindari jari tangan stand by di dalam tuas rem depan agar terus aman ketika naik motor,” ujarnya.

Risiko Terjungkal hingga Tabrakan Beruntun

Kesalahan Fatal Pemotor: Menaruh Jari Terus dalam Tuas Rem Bisa Berakibat Fatal

Agus Sani mengemukakan kemungkinan terburuk, pengendara bisa jadi terjungkal akibat ban depan terkunci atau slip. Mengingat sensitivitas rem depan cukup tinggi. Bahkan, bisa saja membahayakan pengendara lain yang melaju di belakangnya.

Saat ini, banyak tipe sepeda gowes motor telah dilengkapi dengan Anti-lock Brake System (ABS).

Fitur ini dapat menghindari ban depan terkunci di mana melakukan pengereman keras. Sistem akan membaca seberapa besar tekanan yang dimaksud diperlukan untuk melakukan pengereman.

Training Analyst PT WMS Wahyu Budhi menyampaikan ABS memang benar mampu menjaga dari rem mengunci pada pada waktu pengereman mendadak atau di dalam permukaan licin yang menyebabkan ban slip. Fitur ABS akan bekerja atau bergerak saat sepeda gowes motor sudah ada melaju dengan kecepatan di melawan 10 km/jam.

Kendati begitu, Wahyu Budhi mengemukakan untuk tidaklah hanya sekali mengandalkan rem depan, khususnya ketika motor melaju kencang. Ia menyarankan pengguna kendaraan beroda dua motor tak hanya saja mengandalkan rem depan, tapi menggunakan kedua pengereman secara bersamaan.

“Pengereman akan lebih tinggi efektif kemudian aman apabila diwujudkan secara bersamaan antara tuas depan serta belakang juga dengan porsi yang dimaksud benar. Apalagi pada kecepatan yang digunakan tinggi,”tegasnya.

Artikel ini disadur dari Kesalahan Fatal Pemotor: Menaruh Jari Terus di Tuas Rem Bisa Berakibat Fatal