JAKARTA – Demam Berdarah Dengue (DBD) berubah menjadi sorotan lantaran kasusnya terus mengalami peningkatan. Bahkan penyakit yang dimaksud disebabkan oleh gigitan nyamuk itu tak hanya saja dialami oleh anak-anak, tapi juga pemukim dewasa.
Kementerian Aspek Kesehatan (Kemenkes) sudah mengeluarkan data terbaru terkait total perkara DBD di dalam Indonesi yang mana kembali mengalami peningkatan.
Melansir data resmi dari Kemenkes pada Selasa (16/4/2024), tercatat ke minggu ke-15 atau awal April 2024, ada berjumlah 62.001 persoalan hukum DBD yang dimaksud dilaporkan dari 454 kabupaten/kota ke 34 provinsi di dalam Indonesia. Sementara itu, untuk hitungan kematian akibat DBD pada minggu ke-15 atau awal April 2024 dilaporkan telah mencapai 475 kematian dari 151 kabupaten/kota ke 28 provinsi di Indonesia.
Angka yang disebutkan mengalami peningkatan berjumlah 1.705 persoalan hukum apabila dibandingkan dengan minggu ke-14 tahun 2024 yang mana totalnya sebanyak 60.296 perkara DBD.
Tak cuma itu, Kemenkes juga mencatatkan data pada minggu ke-15 pada tahun 2023 tak lama kemudian hanya sekali ada 22.551 persoalan hukum DBD. Angka yang disebutkan hampir 3 kali lipat lebih besar sedikit apabila dibandingkan dengan tahun ini. Sedangkan untuk bilangan bulat kematiannya di minggu ke-15 tahun 2023, tercatat ada sebanyak-banyaknya 170 kematian.
Melihat tren tindakan hukum infeksi DBD yang dimaksud terus mengalami peningkatan jikalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka penduduk sebaiknya masih waspada. Terlebih setelahnya mudik lebaran, rumah-rumah sejumlah kosong untuk ditinggal mudik. Oleh akibat itu, hindari adanya genangan air untuk meminimalisir perkembangan jentik serta pastikan seluruh anggota keluarga terhindar dari gigitan nyamuk aedes aegypti.
Artikel ini disadur dari Kasus DBD di Indonesia Kembali Meningkat, Capai 62 Ribu di Awal April 2024