JAKARTA – PT Kreta Indo Artha (Kia) masih mengimpor secara utuh seluruh mobil yang mana ditawarkan dalam Indonesi dari Korea Selatan. Hal ini direalisasikan lantaran dia masih mengawaitu persetujuan dari pemerintah Tanah Air terkait pembangunan ekonomi yang tersebut akan dilaksanakan di melakukan perakitan secara lokal.
Salah satu mobil Kia yang dimaksud masih diimpor dari Negeri Gingseng adalah The New Carnival yang dimaksud resmi diresmikan pada Rabu (29/5/2024). Mobil MPV Premium ini berstatus CBU (Completely Build Up) alias diimpor sepenuhnya dari Korea Selatan.
Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha (Kia) Ario Soerjo mengungkapkan alasan pihaknya belum dirakit secara lokal. Regulasi dari pemerintah yang berubah-ubah mengenai insentif dan juga tingkat isi lokal, menjadi salah satu alasannya.
“Sejak pertama keberadaan Kia ke Indomobil tahun 2020, kita telah ajukan beberapa proyek untuk completely knocked down (CKD). Hanya hanya masih banyak menungu hal, kenapa kita belum mulai CKD,” kata Ario terhadap wartawan ke DKI Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2025).
Oleh sebab itu, Ario masih menanti kepastian mengenai regulasi mengenai ketentuan CKD. Tetapi, ia meyakinkan Kia ingin sesegera kemungkinan besar melakukan perakitan dalam Indonesia demi menekan biaya operasional sehingga dapat menentukan tarif yang sesuai pada setiap lini produknya.
“Banyak regulasi berubahnya cepat sekali, tak cuma untuk CKD dan juga TKDN tetapi juga mobil listrik. Balik lagi, kita masih pelajari semua kemungkinan, sebab kita juga sesuai untuk membantu acara pemerintah secepatnya yang memungkinkan kita akan melakukan CKD pada Indonesia,” ujarnya.
Sekadar informasi, Kia pernah melakukan perakitan lokal ketika berada ke bawah naungan PT Kia Motor Negara Indonesia (KMI). Kala itu, mereka itu menggunakan infrastruktur perakitan milik Indomobil dalam Pulo Gadung, DKI Jakarta Timur.
Kini, Kia memulai perjalanan barunya dalam Indonesia dengan memilih mengimpor seluruh ini produknya dari Korea Selatan, sejak 2019 lalu. Salah satu alasannya adalah beberapa produk-produk yang tersebut ditawarkan belum mencapai economic of scale untuk dirakit secara lokal.
Artikel ini disadur dari Ini Alasan Kia Masih Impor Mobil dari Korea Selatan
