JAKARTA – Akun YouTube Benteng Nusantara memposting sebuah video dengan narasi hinaan lalu fitnah terhadap Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar . Narasi di video yang disebutkan terang-terangan menuding pemimpin tertinggi PBNU sudah pernah menghancurkan Nahdlatul Ulama (NU) kemudian Indonesia.
Tudingan itu menimbulkan Pimpinan Pusat Pergerakan Pemuda Ansor mengambil langkah tegas. “Isinya fitnah. Kami memohonkan agar siapa pun pemilik akun yang disebutkan segera meminta-minta maaf,” ujar Ketua LBH GP Ansor Dendy Zuhairil Finsa, Akhir Pekan (2/6/2024).
Dia menanti permohonan maaf pada rentang waktu 2×24 jam. Kalau tidak ada dilakukan, pihaknya akan mengambil jalur hukum.
“Ini adalah pimpinan tertinggi komunitas NU. Kita harus menyimpan marwahnya. Fitnah yang dimaksud sudah pernah melukai organisasi lalu warga NU. Kami tunggu pada waktu 2×24 jam. Jika bukan segera dilakukan, kami akan mengambil jalur hukum,” tegasnya.
Saat ini, beliau telah lama mengkoordinasikan tindakan hukum penghinaan ini dengan Banser Ansor. Sebagai pengawal ulama, Banser sudah ada siap untuk melakukan tabayun.
“Tinggal mengawaitu instruksi dari Panglima Tertinggi Banser, Gus Addin (Ketum Banser),” tambahnya.
Terkait perbedaan pendapat, Dendy mengkaji perdebatan atau perbedaan pendapat sebagai sesuatu yang biasa ke tubuh NU. Tapi, pada saat sudah ada bernada provokatif, menuding, memfitnah, menghina, apalagi itu dilaksanakan terhadap pimpinan tertinggi PBNU sangat disayangkan.
“Sudah biasa di dalam NU berdebat. Tapi, yang ini memfitnah pucuk pimpinan tertinggi kami, memprovokasi warga NU. Sangat disayangkan juga seharusnya tidak ada perlu dilakukan,” ucapnya.
Artikel ini disadur dari Fitnah Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Pemilik Akun Benteng Nusantara Dituntut Minta Maaf