NEW YORK – Sebuah drone eksperimental telah terjadi naik dengan cepat di uji penerbangan dengan kecepatan mendekati supersonik, menembus langit dengan kecepatan Mach 0,9 – setara dengan 1.111 kilometer (690 mil) per jam.
Namun, ini hanyalah awal. Venus Aerospace, perusahaan pengembang drone tersebut, berambisi untuk mencapai kecepatan Mach 9, sembilan kali lipat kecepatan suara.
Pada tanggal 24 Februari, drone berbentuk rudal sepanjang 2,4 meter (8 kaki) ini diangkat ke ketinggian 3.657 meter (12.000 kaki) dengan pesawat.
Setelah dilepaskan, drone yang dimaksud menyalakan mesin monopropelan hidrogen peroksida dengan daya dorong 80 persen untuk membatasi kecepatannya pada bawah Mach 1, kemudian kemudian menempuh jarak 16 kilometer (10 mil).
“Penggunaan platform digital peluncuran udara dan juga konfigurasi roket dengan sayap memungkinkan kami melakukan pengujian minimum yang mana layak terhadap RDRE kami sebagai mesin hipersonik dengan biaya yang tersebut tidak mahal kemudian cepat. Tim bekerja dengan profesionalisme lebih tinggi juga mendapatkan sejumlah data yang digunakan dapat dijadikan acuan serta penyesuaian untuk penerbangan berikutnya,” kata Andrew Duggleby, CTO & Co-Founder Venus Aerospace, di sebuah pernyataan.
Penerbangan uji ini merupakan langkah penting di pengembangan teknologi propulsi hipersonik Venus Aerospace. Kecepatan besar yang dimaksud dicapai drone ini menunjukkan peluang besar untuk berubah-ubah aplikasi, seperti penerbangan antariksa yang dimaksud lebih tinggi cepat serta pengiriman barang yang dimaksud lebih lanjut efisien.
Upaya Venus Aerospace untuk mengembangkan teknologi hipersonik sejalan dengan tren global yang tersebut semakin fokus pada pengembangan teknologi canggih ini. Kemampuan untuk mencapai kecepatan hipersonik dapat merevolusi beraneka sektor juga membuka kesempatan baru yang tersebut belum terbayangkan sebelumnya.
Artikel ini disadur dari Drone Berkecepatan Mendekati Supersonik Berhasil Menembus Langit
