Tekno  

Dokumen Internal Bocor, Google Akui Kebobolan

MENLO PARK – Google telah dilakukan mengkonfirmasi bahwa kumpulan dokumen internal yang digunakan bocor, yang dimaksud konon berisi detail tentang data yang tersebut dikumpulkan perusahaan lalu bagaimana hal itu digunakan pada algoritma peringkat pencariannya, adalah asli.

Seperti dilansir dari The Verge, Kamis (30/5/2024), meskipun Google sebelumnya menolak untuk mengomentari materi yang mana bocor, juru bicara perusahaan, Davis Thompson, mengungkapkan untuk The Verge bahwa merekan “akan berhati-hati untuk tiada menciptakan asumsi yang tiada akurat tentang Penelusuran berdasarkan informasi yang digunakan di dalam luar konteks, ketinggalan zaman, atau tiada lengkap.”

Dia juga menekankan bahwa Google telah dilakukan “berbagi berbagai informasi tentang cara kerja Penelusuran dan juga jenis factor yang dimaksud dipertimbangkan sistem kami,” sambil juga bekerja untuk “melindungi integritas hasil kami dari manipulasi.”

Kebocoran dokumen ini, yang digunakan pertama kali diungkap oleh pakar SEO Rand Fishkin lalu Mike King, memberikan wawasan langka tentang cara kerja mesin pencari Google kemudian data yang digunakan digunakannya untuk menentukan peringkat halaman web.

Meskipun Google berupaya untuk meredam prakiraan yang digunakan kemungkinan besar timbul dari informasi yang bocor, kebocoran ini kemungkinan akan mengakibatkan seruan untuk transparansi juga akuntabilitas yang digunakan tambahan besar dari raksasa teknologi tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa dokumen yang digunakan bocor yang dimaksud hanyalah sebagian kecil dari operasi internal Google yang digunakan luas, serta mungkin saja tak mencerminkan pandangan lengkap tentang bagaimana perusahaan mengoleksi kemudian menggunakan data.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa algoritma pencarian Google terus diperbarui juga disempurnakan, sehingga informasi pada dokumen yang dimaksud bocor kemungkinan besar sudah ada ketinggalan zaman.

Namun, kebocoran yang dimaksud memberikan ilustrasi sekilas tentang kompleksitas algoritma pencarian Google juga kemungkinan dampaknya pada hasil yang digunakan kita lihat pada waktu mencari informasi secara online.

Hal ini menyebabkan pertanyaan penting tentang privasi data, transparansi, lalu akuntabilitas pada era digital.

Artikel ini disadur dari Dokumen Internal Bocor, Google Akui Kebobolan