Devin Haney Sulit Kembali ke Pertarungan Tinju Pound-for-Pound

Devin Haney tak mungkin saja kembali masuk di pertarungan tinju pound-for-pound pasca kekalahan memalukan dari Ryan Garcia menurut Paulie Malignaggi. Menurutnya, bukan ada yang mana menyangka Ryan Garcia akan mengalahkan Devin Haney pada akhir pekan lalu.

Bukan lantaran ia tiada memiliki kemampuan fisik atau bakat – namun lantaran sebelum laga, ia terlihat berantakan, dan juga akibat tahunan sebelumnya ia menyerah ketika menghadapi Gervonta Davis serta tampil terpencil dari kata spektakuler pada waktu mengalahkan Oscar Duarte. Sangat tepat untuk mempertanyakan apakah ia seharusnya bertarung berjuang melawan Devin Haney.

Namun bukanlah berarti saya pikir kemenangan Garcia merupakan sebuah kejutan besar seperti James Douglas yang dimaksud mengalahkan Mike Tyson pada tahun 1990. Ada kekecewaan yang dimaksud mirip dengan Garcia yang mana mengalahkan Haney setiap tahun; mereka itu yang dimaksud melihatnya mungkin saja bersalah akibat benar-benar mengkaji Haney secara berlebihan.

Lebih dari sekadar kekecewaan, atau menunjukkan betapa hebatnya Garcia, Haney-Garcia mengekspose keterbatasan Haney. Garcia memang sebenarnya menunjukkan bahwa ia mempunyai prospek nyata pada saat ia termotivasi – apakah ia berjuang dengan berat badannya atau hanya sekali tiada percaya pada dirinya sendiri ketika berhadapan dengan Davis, ia jarang terlihat termotivasi – seperti pada waktu ia berjuang melawan Luke Campbell pada tahun 2021, sewaktu ia terjatuh, bangkit dan juga menang.

Ketika ia kalah dari Davis, saya pikir ia telah lama kehilangan cintanya pada olahraga ini juga hampir menyerah – ia enteng dikalahkan, baik secara mental maupun fisik. Melawan Haney, ia terkena pukulan kanan yang mana keras, serta bahkan dalam ronde pertama saat ia melukai Haney, Anda dapat mengamati bahwa ia terkunci, secara psikologis, dengan cara yang mana berbeda dengan ketika bertarung dengan Davis.

Ia menolak untuk terintimidasi oleh momen tersebut, juga ia memverifikasi bahwa apabila Haney ingin menang, Haney harus mendapatkannya – anda dapat mengamati tekadnya pada bahasa tubuhnya. Ia juga tiada harus menurunkan berat badannya hingga 61,6 kilogram, atau menghormati klausul rehidrasi. Ia adalah salah satu petarung paling misterius ke dunia; di banyak hal, ia mengingatkan saya pada Victor Ortiz.

Haney serta Garcia berbagi ring enam kali sebagai petinju amatir, juga persaingan mereka, dan juga pengetahuan tentang pertarungan tersebut, memberi Garcia kepercayaan diri lalu motivasi. Terkadang, berjalan ke pada ruangan yang gelap dapat menjadi hal yang tersebut menakutkan. Meskipun itu berlangsung beberapa tahun yang lalu, Garcia telah dilakukan berpengalaman berbagi ring dengan Haney.

Seorang petinju harus terus-menerus percaya pada diri merek sendiri – tiada peduli kesulitan apa pun yang tersebut merekan alami selama pertarungan, dia miliki kemampuan untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Ketika Garcia termotivasi, ia bersedia untuk bertahan di dalam saat-saat sulit; kombinasi keduanya, yang digunakan tidaklah ada pada waktu menghadapi Davis, membuatnya sangat berbahaya.

Garcia juga memiliki kemungkinan miliki keuntungan besar apabila ia bukan kehilangan 1,45 kg terakhir untuk mengempiskan berat badannya. Bukan belaka 1,45 kg, namun 1,45 kg pada waktu pribadi petarung sudah ada mengalami dehidrasi, ketika hanya saja ada sedikit yang digunakan harus dikeluarkan. Hal ini dapat menguras tenaga manusia petarung – kemudian mempertahankan berat badan yang disebutkan merupakan kebijakan yang sudah ada diperhitungkan.

Artikel ini disadur dari Devin Haney Sulit Kembali ke Pertarungan Tinju Pound-for-Pound

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *