JAKARTA – Pasar otomotif Indonesi menunjukkan tren positif pada November 2024 dengan peningkatan pelanggan mobil. Namun, ke balik peningkatan tersebut, bidang otomotif masih menghadapi tantangan berat untuk mencapai target perdagangan tahun ini.
Peningkatan Penjualan pada November 2024
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pelanggan wholesales (distribusi dari pabrik ke 1 dealer) mencapai 74.347 unit pada November 2024. Angka ini naik 3,37% dibandingkan bulan sebelumnya.
Beberapa faktor yang dimaksud mengupayakan peningkatan pemasaran ini antara lain:
– Gaikindo DKI Jakarta Auto Week (GJAW) 2024: Pameran otomotif ini berubah menjadi peluang penting bagi para produsen untuk memamerkan hasil terbaru juga mendebarkan minat konsumen.
– Peluncuran model baru: Sejumlah produsen meluncurkan model baru yang mana inovatif kemudian kompetitif, baik dari segi fitur, teknologi, maupun harga.
– Proyek pemasaran kemudian insentif: Berbagai kegiatan pemasaran serta insentif yang tersebut ditawarkan oleh produsen dan juga dealer turut memacu minat beli konsumen.
Dominasi Merek Negeri Sakura juga Kebangkitan BYD
Toyota masih mendominasi lingkungan ekonomi otomotif Tanah Air dengan transaksi jual beli wholesales sebesar 26.984 unit pada November 2024. Disusul oleh Daihatsu (10.030 unit) dan juga Honda (8.397 unit). Merek-merek Negeri Matahari Terbit lainnya seperti Mitsubishi Motors lalu Suzuki juga menempati tempat 5 besar.
Yang menarik, BYD, produsen mobil jika China, terus menunjukkan performa impresif. Pada November 2024, BYD berhasil menduduki sikap keenam pada daftar brand terlaris dengan jualan wholesales sebesar 2.842 unit.
Keberhasilan BYD ini tidaklah lepas dari strategi mereka yang fokus pada kendaraan listrik kemudian menawarkan teknologi canggih dengan biaya kompetitif. BYD juga bergerak memperluas jaringan dealer serta layanan purna jual di dalam Indonesia.
Berikut daftar merek mobil terlaris ke Indonesia (Wholesales) November 2024:
1. Toyota: 26.984 unit
2. Daihatsu: 10.030 unit
3. Honda: 8.397 unit
4. Mitsubishi Motors: 6.050 unit
5. Suzuki: 5.605 unit
6. BYD: 2.842 unit
7. Wuling: 2.550 unit
8. Hino: 2.530 unit
9. Mitsubishi Fuso: 2.294 unit
10. Isuzu: 2.040 unit.
Tantangan Industri Otomotif
Meskipun pemasaran mobil meningkat pada November 2024, tren penurunan jualan secara keseluruhan masih terjadi di dalam Indonesia. Hal ini berubah menjadi tantangan besar bagi pelaku bidang otomotif untuk mencapai target transaksi jual beli yang tersebut telah lama ditetapkan oleh Gaikindo.
Gaikindo telah terjadi merevisi target perdagangan mobil dari 1,1 jt unit berubah menjadi 850 ribu unit pada tahun ini. Revisi ini direalisasikan akibat perdagangan mobil di Negara Indonesia sepanjang 2024 tidaklah pernah menyentuh nomor 80 ribu unit setiap bulannya.
Beberapa faktor yang tersebut menyebabkan penurunan jualan mobil antara lain:
– Kondisi sektor ekonomi global yang dimaksud tak stabil: Inflasi, kenaikan suku bunga, juga konflik ke negeri Ukraina mempengaruhi daya beli masyarakat.
– Persaingan yang tersebut semakin ketat: Semakin banyak produsen mobil yang mana masuk ke pangsa Indonesia, baik dari merek Jepang, Eropa, maupun Tiongkok.
– Pergeseran tren ke kendaraan listrik: Minat konsumen terhadap kendaraan listrik semakin meningkat, sementara transaksi jual beli mobil konvensional cenderung stagnan.
Proyeksi Pasar Otomotif di 2025
Industri otomotif Nusantara diprediksi akan terus menghadapi tantangan pada tahun-tahun mendatang. Untuk meningkatkan penjualan, para produsen harus melakukan inovasi, menawarkan produk-produk yang mana sesuai dengan keperluan kemudian preferensi konsumen, dan juga menguatkan strategi pemasaran juga layanan purna jual.
Pemerintah juga wajib membantu pertumbuhan sektor otomotif dengan memberikan insentif, mengembangkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, dan juga meningkatkan daya belimasyarakat.
Artikel ini disadur dari 10 Mobil Terlaris di Indonesia, BYD Melesat tapi Tantangan Industri Masih Berat